Logo-Vertikal-WarnaLogo-Vertikal-WarnaLogo-Vertikal-WarnaLogo-Vertikal-Warna
  • Beranda
  • Artikel
    • Sains
    • Teknologi
    • Kesehatan
    • Unik
    • Kasus
  • Komik
  • Tentang Kami
    • Tim SainsPop
    • Kontak
    • Kabar
  • Kontribusi
    • Sumbang Konten
    • Gabung Sebagai Kontributor
    • Jadi Partner

Apa itu protein?

  • Home
  • Artikel
  • Biologi
  • Apa itu protein?
Ruam kulit, gejala baru COVID-19?
December 27, 2020
Varian baru virus penyebab COVID-19 dari Inggris
January 2, 2021
Published by Keni Vidilaseris on January 1, 2021
Categories
  • Biologi
  • Kimia
  • Sains
Tags
  • asam amino
  • hemoglobin
  • peptida
  • protein

Healthy food high in protein. Meat, fish, dairy products, nuts and beans

Protein adalah salah satu jenis biopolimer (polimer biologi) pembentuk sel/makhluk hidup. Dalam suatu organisme, protein memiliki berbagai fungsi penting, mulai dari membentuk struktur sel/organisme, mengkatalis reaksi yang terjadi di dalam sel, replikasi DNA, merespon suatu rangsangan, sampai mengirim suatu zat dari satu tempat ke tempat lainnya di dalam sel.

Komponen pembentuk protein bernama asam amino. Satu molekul asam amino mengandung gugus amin, gugus karboksilat, dan atom C-alfa yang mengandung rantai samping (Gambar 1). 

Gambar 1. Struktur asam amino.

Pada makhluk hidup, asam amino penyusun protein ini terdiri dari 20 jenis dibedakan berdasarkan komposisi atom-atom pada rantai sampingnya. Contohnya asam amino glisin, rantai sampingnya adalah atom hidrogen (H). Asam amino alanin memiliki rantai samping gugus metil (-CH3). Nama dan struktur asam amino lainnya dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. 20 jenis asam amino penyusun protein.

Ketika membentuk protein, berbagai asam amino penyusun protein tersebut bergabung satu sama lain melalui gugus amin dan karboksilatnya (mengalami reaksi kondensasi) dengan mengeluarkan molekul air (Gambar 3). Ikatan yang menggabungkan dua asam amino ini bernama ikatan peptide.

Gambar 3. Reaksi penggabungan dua molekul asam amino.

Gabungan asam amino yang memanjang tersebut kemudian berinteraksi satu sama lain dan mengalami lipatan membentuk struktur tiga dimensi (3D).  Bentuk 3D protein ini bersifat khas sesuai dengan fungsinya. Contohnya adalah hemoglobin dan aquaporin (Gambar 3).

Gambar 4. Struktur protein hemoglobin (PDB id: 1gzx) dan aquaporin (PDB id: 3d9s).

Hemoglobin adalah protein yang berfungsi untuk menangkap molekul oksigen yang kita hirup dan menyebarkannya ke dalam sel-sel di tubuh kita, serta mengambil karbon dioksida dari sel-sel tubuh untuk dikeluarkan. Sedangkan aquaporin adalah protein pada membran sel yang berfungsi untuk membawa molekul air.

Urutan asam amino pada tiap protein memiliki susunan yang khas, berbeda dari protein jenis satu ke jenis lainnya. Nah urutan protein ini dikode oleh DNA yang ada pada inti sel. Baca pembahasan tentang DNA di sini. 

Adanya mutasi pada urutan DNA pengkode protein dapat menyebabkan protein yang dihasilkan menjadi rusak dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Contohnya, mutasi pada gen HBB (gen pengkode beta-hemoglobin) pada kromosom 11 menyebabkan penyakit beta thalassemia. Penyakit ini mengakibatkan sel darah merah yang diproduksi tubuh menjadi tidak normal dan mengakibatkan penderita mengalami anemia.

 

Referensi:

  1. Nelson, D.L, Cox, M.M. 2012. Lehninger, Principle of Biochemistry  (6th ed.). Freeman, W.H. & Company.
  2. R. Galanello and R. Origa, “Beta-thalassemia,” Orphanet J. Rare Dis., vol. 5, no. 1, p. 11, May 2010, doi: 10.1186/1750-1172-5-11.
Share
0
Keni Vidilaseris
Keni Vidilaseris
Keni Vidilaseris adalah seorang peneliti di Departemen Biokimia, Universitas Helsinki, Finlandia sejak 2014. Ia menyelesaikan S1 dan S2-nya di Kimia, ITB. Ia juga mendapatkan gelar doktor dalam bidang Biologi molekuler dari Universitas Vienna, Austria pada tahun 2014. Bidang yang ditekuninya adalah penentuan struktur protein dengan menggunakan metoda Sinar-X. Dia adalah pencetus dan salah satu pendiri SainsPOP.

Related posts

warna yang dilihat penderita Buta warna

Gambar 1. Perbandingan warna yang dilihat secara normal dan buta warna [1]

December 21, 2021

Enchroma dan Omnicular : Kacamata bagi Penderita Buta Warna


Read more
December 20, 2021

Teori Liar Astrofisika : Jalan Pintas antar Galaksi


Read more
November 21, 2021

Mata biru ternyata tak punya pigmen biru, kok bisa?


Read more

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

SainsPop adalah situs yang berisi konten-konten tentang sains dan teknologi berbahasa Indonesia. Konten kami bisa berupa berita sains populer maupun sains dasar dengan gaya bahasa yang telah disederhanakan.

Baca profil lengkap

Ayo Berlangganan!Masukkan email dan nama kamu

Dan dapatkan konten-konten terbaru yang menarik di dunia sains dan teknologi langsung di inbox email kamu

[email protected]
nama depan
nama belakang
Become a Patron!
© 2025 Betheme by Muffin group | All Rights Reserved | Powered by WordPress
 

Loading Comments...