Site icon SainsPop

Biobag: Rahim Buatan Dari Plastik

Rahim Buatan Dari Plastik

Peneliti di Children’s Hospital of Philadelphia telah mengembangkan Biobag, sebuah rahim buatan dari plastik. Biobag ini berupa kantong plastik sekali pakai yang berfungsi sebagai rahim buatan untuk menyelamatkan bayi yang lahir prematur sebelum minggu ke-28, atau bahkan sebelum minggu ke-22 masa kehamilan [1]. Teknologi ini berfunsi untuk menginkubasi bayi prematur sampai siap beradaptasi dengan lingkungan luar.

Bayi yang lahir prematur biasanya mengalami berbagai komplikasi, khususnya pada organ paru-parunya yang belum berkembang sempurna. Hal ini mengakibatkan banyak kematian pada bayi prematur.

Pada minggu ke-24 masa kehamilan, alveoli jabang bayi (ruang pada paru-paru yang berfungsi sebagai tempat penyerapan oksigen dari udara dan pembuangan karbon dioksida dari darah) mulai berkembang. Tapi, pada minggu ini, alveoli tersebut belum siap digunakan untuk proses bernapas secara normal. Oleh karenanya, pada bayi prematur, udara yang masuk ketika bernapas dapat merusak alveoli sehingga dapat menyebabkan penyakit paru-paru kronis.

Nah, dengan menggunakan Biobag, jabang bayi ditempatkan pada kantong plastik yang mengandung cairan ketuban buatan segera setelah kelahiran untuk meminimalisir masuknya udara ke paru-paru. Biobag ini juga terhubung dengan plasenta yang dapat memenuhi kebutuhan oksigen dan saripati makanan serta semua kebutuhan jabang bayi sehinga menyerupai kondisi rahim sebenarnya.

Para peneliti tersebut berhasil menguji coba teknologi ini pada bayi kambing prematur pada 110 hari masa perkembangannya (sebanding dengan jabang bayi manusia berumur 161 hari). Bayi kambing ini berada di dalam Biobag selama 4 minggu (waktu maksimal yang diperbolehkan untuk melakukan percobaan ini menurut hukum perlakuan terhadap hewan), walaupun sebenarnya bayi kambing tersebut dapat berkembang lebih lanjut lagi di dalamnya. Pada Biobag tersebut, bayi kambing dapat berkembang dengan semestinya, membesar, dan bahkan tumbuh bulu-bulu pada akhir uji coba. Berdasarkan hasil analisis di akhir pengujian, otak, paru-paru, dan organ-organ bayi kambing lainnya berada dalam kondisi normal.

Saat ini, para peneliti tersebut masih berusaha menguji Biobag pada berbagai jenis hewan. Karena cairan ketuban buatan yang dipakai lebih sederhana (tidak sekompleks cairan ketuban pada rahim sebenarnya), Biobag tidak ditujukan untuk penggunaan dari awal sampai akhir masa perkembangan jabang bayi. Teknologi ini hanya untuk digunakan di minggu-minggu terakhir masa kehamilan. Kedepannya, para peneliti juga berencana untuk membuat Biobag yang lebih menyerupai rahim sebenarnya. Selain itu, mereka juga berniat untuk mencobanya pada bayi prematur manusia.

 

Referensi:

[1]       E. A. Partridge et al., “An extra-uterine system to physiologically support the extreme premature lamb,” Nat. Commun., vol. 8, p. 15112, Apr. 2017.

Exit mobile version