Site icon SainsPop

Anatomi dan Tahap Perkembangan Buah Kurma

Anatomi dan Tahap Perkembangan Buah Kurma

Kurma merupakan salah satu buah yang sudah tak asing lagi di telinga kita. Apalagi di bulan Ramadhan ini, buah kurma mudah untuk kita dapatkan. Rasanya yang manis membuat kurma cocok sekali dijadikan sebagai santapan pembuka puasa. Selain rasanya yang enak, kurma merupakan buah yang kaya akan manfaat bagi kesehatan. Jadi, tak salah jika kurma dijadikan santapan baik di bulan puasa atau pun di bulan lainnya.

Secara morfologis, buah kurma terdiri dari kulit (epicarp), daging buah (mesocarp), dinding lapisan dalam (endocarp), dan biji (seed). Daging buah merupakan bagian yang paling banyak mengandung nutrisi. 70% dari bagian tersebut mengandung karbohidrat dalam bentuk gula yang mudah dicerna berupa glukosa, fruktosa, dan sukrosa. Alasan inilah mengapa kurma baik dijadikan sebagai santapan untuk berbuka puasa karena mudah dicerna dan diserap oleh tubuh untuk menghasilkan energi dengan cepat. Selain mengandung karbohidrat, bagian tersebut juga kaya akan berbagai macam serat, asam amino, mineral, dan vitamin. Walaupun demikian, kandungan protein, lemak dan serat pada bagian daging kurma lebih rendah dibandikan dengan jumlah yang ada pada biji.

Pohon kurma hanya berbuah sekali dalam setahun. Buahnya tumbuh membentuk tandan dimana 1 tandan kurma bisa memiliki berat 10 kg. Dalam satu pohon yang produktif, buah kurma yang dihasilkan bisa mencapai 10 tandan, sehingga beratnya sekitar 100 kg. Secara keseluruhan, pembentukkan buah kurma melewati dua tahapan besar, yaitu tahapan penyerbukan dan paska penyerbukan.  Proses pembentukan buah setelah masa penyerbukan membutuhkan waktu sekitar 7 bulan lamanya. Proses tersebut melewati 5 tahapan, yang terdiri dari tahapan hanabouk, kimri, khalal, rutab, dan tamr. Pada tahapan hanabouk dan kimri, buah kurma masih terasa pahit. Oleh karena itu, pada dua tahapan tersebut buah tersebut tidak bisa dikonsumsi. Biasanya, para petani mulai memanen kurma di tahapan khalal, rutab, dan tamr dimana pada tahapan tersebut buah kurma sudah terasa manis. Semakin matang buah tersebut, maka tingkat kemanisannya pun akan meningkat.

 

Referensi :

Ghnimi, Sami, et al. “Date fruit (Phoenix dactylifera L.): An underutilized food seeking industrial valorization.” NFS Journal (2016).

Exit mobile version