Site icon SainsPop

Mengapa Kulit Kita Keriput Kalau Berendam di Dalam Air Terlalu Lama?

mengapa kulit keriput kena air

Mengapa kulit keriput kena air?

Kulit menjadi keriput karena berendam di dalam air terlalu lama telah menjadi pertanyaan bagi banyak ilmuwan. Ada yang berteori bahwa kulit menjadi keriput karena kulit lapisan terluar manusia (stratum corneum) tersusun atas anyaman jaringan yang terdiri atas protein keratin yang suka air (hidrofilik) dan lipid yang takut air (hidofobik) [1]. Saat terendam terlalu lama, keratin akan menyerap air dan memuai. Jaringan di bawah keratin tidak akan ikut memuai karena air tidak mampu mencapainya sehingga keratin tidak memiliki ruang untuk membesar selain membentuk lipatan-lipatan yang mampu mengakomodasi pemuaian ini.

Anda dapat mensimulasikan teori yang mendasari pembentukan keriput dengan eksperimen sederhana ini:

  1. Siapkan bahan hidrofilik seperti kertas tisu atau koran dan gunting bahan itu menjadi segiempat dengan rasio panjang dan lebar 3 berbanding 1.
  2. Siapkan selotip (anti air semakin bagus)
  3. Tempelkan salah satu sisi lebar segi empat dengan selotip ke atas bidang datar seperti meja.
  4. Tarik sisi pendek segi empat lainnya ke arah lain dan tempelkan sisi lebar yang lainnya di atas permukaan meja sehingga bidang tisu atau kertas koran benar-benar tegang dan rata dengan meja. Rekatkan sisi yang lain juga dengan selotip untuk membatasi ruang pemuaian kertas.
  5. Teteskan air di atasnya.
  6. Voila! Kertas atau tisu akan segera mengerut karena area pemuaiannya telah dibatasi oleh selotip.

“Ta… tapi Sainspop, struktur seperti stratum corneum kan ditemukan pada semua kulit manusia, kenapa hanya jari tangan saja yang keriput pada saat saya mandi terlalu lama?” sanggah seorang pembaca.

Pertanyaan yang bagus! Kemajuan sains selalu dimulai dari pertanyaan kritis terhadap teori-teori yang ada. Ternyata, ketika jari tangan seseorang dipindahkan atau direimplantasi melalui proses operasi (misalnya dalam peristiwa kecelakaan), keriput tidak muncul apabila jari terendam lama di dalam air [2]!

Alasannya ternyata karena pada proses operasi ini, saraf simpatik, sistem saraf pada manusia yang bergerak secara tidak sadar, mengalami kerusakan dan tidak tersambung dengan baik walaupun jari yang putus sudah disambungkan. Jika upaya perbaikan pada sistem saraf dilakukan, jari mampu keriput lagi [3]! Hal ini menunjukkan bahwa keriput jari pada saat mandi terlalu lama bukan hanya interaksi hidrofilik-hidrofobik sederhana saja, melainkan sebuah sistem yang dilestarikan dengan baik dalam tubuh manusia melalui proses evolusi.

Lantas, sebagai ilmuwan yang baik, pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah, “mengapa proses evolusi harus capek-capek mempertahankan sistem yang membuat jari kita kelihatan jelek karena keriput?”. Jawabannya muncul ketika sekelompok ilmuwan mengamati primata lain selain manusia. Jari monyet makaka juga keriput jika terendam di dalam air terlalu lama [4]. Hal ini ternyata berkaitan dengan kemampuan mereka untuk menggenggam objek dalam kondisi hujan. Keriput pada jari ternyata berfungsi seperti guratan-guratan pada ban mobil! Ia memperkuat cengkeraman tangan; terlebih jika dibutuhkan oleh monyet untuk memanjat dalam kondisi hujan atau beraktivitas di tempat-tempat basah seperti sungai. Dan mungkin…, ini juga menjelaskan mengapa beberapa atlet olah raga meludahi tangannya sebelum misalnya melakukan angkat besi, melempar cakram, atau memegang raket; walaupun, ludah sepertinya tidak akan cukup untuk membuat jari-jari Anda keriput.

© MRH 2017

Referensi

  1. “Why Do Fingers Wrinkle in the Bath?” Scientific American, www.scientificamerican.com/article/why-do-fingers-wrinkle-in/.
  2. Hsieh, Ching-Hua, et al. “Paradoxical Response to Water Immersion in Replanted Fingers.” Clinical Autonomic Research, vol. 16, no. 3, Dec. 2006, pp. 223–227., doi:10.1007/s10286-006-0340-9.
  3. Hsieh, Ching-Hua, et al. “EMLA and Water Immersion Cause Similar Vasodilatation in Replanted Fingers.” Journal of Surgical Research, vol. 143, no. 2, 2007, pp. 265–269., doi:10.1016/j.jss.2006.07.042.
  4. Changizi, Mark, et al. “Are Wet-Induced Wrinkled Fingers Primate Rain Treads?” Brain, Behavior and Evolution, vol. 77, no. 4, 2011, pp. 286–290., doi:10.1159/000328223.
Exit mobile version