Tahukah kalian, penyakit yang disebabkan oleh polusi udara menempati posisi lima setelah malnutrisi, kekurangan makanan, darah tinggi, dan rokok. Sebuah studi internasional mengatakan bahwa polusi udara telah menyebabkan 9 juta kematian di seluruh dunia.(Lancet) Menariknya, emisi kendaraan bukanlah lagi menjadi penyebab utama polusi udara di wilayah perkotaan, tetapi kenyataannya polusi ini banyak berasal dari produk-produk kimia yang dipakai sehari-hari seperti pembersih rumah tangga, pestisida, cat atau produk minyak wangi. Semakin kesini orang-orang semakin banyak menggunakan produk berbahan kimia. Polusi ini kebanyakan berbentuk Volatile Organic Compound (VOC) atau senyawa yang mengandung karbon dan mudah menguap pada suhu dan tekanan normal. Senyawa VOC sendiri ada bermacam-macam dan sebagian besar adalah merupakan zat kimia yang beracun.
Hasil temuan ini cukup mengejutkan karena pada umumnya orang-orang menerima bahwa polusi udara masih banyak berasal dari asap kendaraan. Contohnya seperti lembaga lingkungan hidup dunia (EPA) melaporkan sekitar 75 pesen emisi VOC berasal dari bensin kendaraan dan hanya 25 persen berasal dari produk kimia. Menurut studi terbaru ini ternyata angka ini malah mendekati 50-50 dimana jumlah VOC dari barang-barang sehari-hari hampir sama banyaknya dari asap kendaraan. Salah satu kemungkinan hal ini disebabkan karena teknologi dan inovasi pembuatan kendaraan yang semakin canggih dan membuat lebih sedikit polusi udara. Lalu jika dibandingkan, bensin untuk kendaraan biasanya tersimpan dalam keadaan tertutup tangki dan jumlah bensin yang menguap sebagai VOC menjadi sedikit. Lain halnya dengan VOC pada produk sehari-hari seperti di hairspray, pembersih rumah tangga, dll yang dirancang untuk menguap ke udara dalam pemakaiannya. Dan lebih bahayanya lagi, pemakaian produk-produk seperti ini lebih banyak digunakan di dalam ruangan. Salah satu bahaya Volatile Organic Compounds adalah peningkatan jumlah ozon di troposfer. Selain VOC, keberadaan ozon di troposfer juga dipicu oleh adanya sinar matahari dan nitrogen oksida. Nitrogen oksida banyak dihasilkan sebagai polusi bahan-bahan yang menggunakan minyak alami sedangkan Volatile Organic Compounds adalah bahan yang biasa dihasilkan oleh aktivitas industri seperti penggunaan cat berbasis minyak. Bertemunya VOC, Nitrogen oksida, dan sinar matahari akan menyebabkan terbentuknya ozon di troposfer. Efek yang diakibatkan oleh peningkatan ozon pada manusia adalah timbulnya gangguan pernafasan hingga serangan jantung iskemik. Sedangkan pada organisme lain, ozon juga bersifat toksik sehingga bisa mengakibatkan kelestarian ekosistem terganggu. Selain itu, reaksi lain dapat menghasilkan partikel yang sangat kecil (PM 2,5) yang dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke dan kanker paru-paru. Dibandingkan dari polusi kendaraan, polusi dari senyawa kimia dari barang sehari-hari akan menghasilkan dua kali lebih banyak partikel kecil ini.
Jadi bagaimanakah caranya untuk mencegah lebih banyaknya polusi yang disebabkan oleh senyawa kimia ini. Tentunya produsen barang-barang ini mempunyai andil yang sangat besar dimana pemilihan senyawa kimia yang dipakai dapat menentukan besarnya VOC yang dihasilkan. Dan melewati edukasi dan pemberitahuan kepada kalangan orang banyak dapat mendesak para produsen untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Seperti contohnya yang sudah dilakukan dan cukup berhasil adalah pencegahan pemakaian CFC (chlorofluorocarbons) di produk hairspray karena dapat menyebabkan bolongnya lapisan ozon. Dari kita sendiri dapat juga memperhatikan barang-barang yang kita pakai sehari-hari. Contohnya penggunaan cat-cat berbasis minyak yang mengandung VOC tinggi bisa diganti dengan penggunaan cat-cat berbasis air. Cat berbasis air atau water-based paint hanya menggunakan pelarut air dalam produksi dan pengencerannya saat aplikasi sehingga sangat aman digunakan.
Sumber:
McDonald, B. C., de Gouw, J. A., Gilman, J. B., Jathar, S. H., Akherati, A., Cappa, C. D., … & Cui, Y. Y. (2018). Volatile chemical products emerging as largest petrochemical source of urban organic emissions. Science, 359(6377), 760-764.
dan dapatkan konten-konten menarik tentang sains dan teknologi langsung di inbox email kamu