Andai ada alien, jauh di angkasa sana, ingin mengunjungi planetmu. Bisakah kamu menyebutkan di mana kita berada?
Kita dan 7 miliar manusia lainnya tinggal di sebuah planet biru, mengelilingi plasma panas yang kita sebut Matahari. Bersama 7 planet lainnya kita tergabung dalam sistem Tata Surya. Tata Surya berada pada tepian sebuah galaksi spiral Bimasakti.
Lalu, tahukah kamu di mana galaksi Bima Sakti itu?
Astronom umumnya mengelompokkan galaksi-galaksi yang berdekatan menjadi sebuah gugus (cluster). Galaksi Bimasakti sendiri ada pada gugus Virgo, bergabung dengan beberapa galaksi lainnya, termasuk galaksi Messier 49 dan NGC 4216.
gugus Virgo bertetangga dengan gugus-gugus lain seperti Hydra, Centaur, Pavo-Indus. Tahun 2014, sebuah penelitian menyarankan agar gugus Virgo dan tetangga-tetangganya dikelompokkan sebagai satu gugus yang lebih besar: supergugus
supergugus merupakan gabungan gugus-gugus berdekatan. Yang menarik adalah alasan dikelompokkannya gugus-gugus tadi. Dapat dilihat bahwa galaksi-galaksi yang ada di gugus Virgo jelas terpisah dengan gugus yang didekatnya. Usulan untuk menggabungkan gugus-gugus ini bukan karena letaknya, tetapi karena interaksi dan geraknya.
Dari hasil perhitungan dan simulasi, semua galaksi yang ada di gugus Virgo, Hydra-Centaur, Pavo-Indus, bergerak menuju titik yang sama. Apa yang ada di titik itu dan mengapa ia dapat menarik jutaan galaksi sekarang masih menjadi misteri. Meski begitu, bergabungnya gugus-gugus ini menjadi satu supergugus baru patut dirayakan.
Supergugus ini dinamakan Laniakea. Nama ini diambil dari bahasa Hawaii, artinya langit yang luas. Nama yang cocok untuk ‘keluarga’ baru tempat kita tinggal. Jarak ujung ke ujung Laniakea mencapai 520 juta tahun cahaya. Laniakea menjadi tempat tinggal bagi 100 ribu galaksi yang berisi trilyunan bintang, termasuk matahari bersama sebuah planet biru tempat tinggal kita: Bumi.
Referensi:
dan dapatkan konten-konten menarik tentang sains dan teknologi langsung di inbox email kamu