Site icon SainsPop

Kenapa Tendangan Knuckle Sulit Dihentikan?

Tendangan Knuckle

Loris Karius boleh saja dicibir setelah tak bisa membendung tendangan Gareth Bale. Tapi tendangan keras Bale dari luar kotak penalti juga patut diapresiasi. Knuckle Shot, istilah umum tendangan ini, bercirikan kecepatan bola yang tinggi serta arahnya yang suka berubah sehingga menjadi momok bagi kiper manapun. Tendangan knuckle juga sering terlihat di beberapa cabang olahraga lain seperti bisbol dan voli. Lalu mengapa teknik knuckle menjadi tendangan yang sulit dihentikan? Para saintis di Ecole, Perancis menjawabnya dengan sebuah model perhitungan dan serangkaian percobaan.

Kecepatan Tinggi

Rahasia utama dari tingginya kecepatan bola knuckle ada pada rotasinya. Pada tendangan knuckle, biasanya tidak terlihat rotasi bola (kalaupun ada biasanya kecil). Hubungan rotasi bola dengan tingginya kecepatan bola dapat dilihat pada hukum kekekalan energi. Karena rotasi dan kecepatan bola sama-sama membutuhkan energi, semakin besar rotasi maka kecepatan bola akan kehilangan ‘jatah’ energi. Alhasil bola hasil tendangan tidak akan terlalu kencang.

Agar bola memiliki rotasi yang sedikit, bola harus ditendang sedekat mungkin dari pusatnya. Tendangan pada pusat bola tidak akan memberikan torsi putaran bola. Selain itu, teknik ini lebih mudah dilakukan apabila bola dipukul dengan benda dengan permukaan datar. Itu mengapa efek knuckle lebih sering ditemui di permainan kriket dan bola voli.

Berubah Arah

Selain kecepatannya yang tinggi, efek yang ditakuti dari tendangan knuckle adalah arah bola yang dapat berubah. Berbeda dengan efek menukik (curve), perubahan arah bola knuckle bersifat tak menentu (erratic) bahkan zigzag. Akibatnya, gerak bola akan sulit diprediksi dan ditangkap oleh kiper.

Bola berubah arah pada tendangan knuckle. Sumber: youtube.com/freekickerz

Ada beberapa alasan mengapa efek ini dapat terjadi. Secara umum, perubahan arah bola disebabkan oleh perubahan aliran udara di sekitar bola. Normalnya, aliran udara di sekitar bola akan mengikuti aliran simetris disekitarnya (laminer). Namun, beberapa titik pada bola dapat menyebabkan aliran tersebut pecah (break) yang disebut turbulensi. Pada turbulensi, aliran udara tidak lagi simetris dan teratur. Tidak teraturnya aliran pada turbulensi dapat disertai gaya dorong yang menyebabkan bola berbelok tak menentu.

Pola udara laminer di sekitar bola.

Penyebab turbulensi pada bola yang diantaranya jahitan pada bola dan sifat udara. Jahitan pada bola dapat mengganggu aliran laminer udara di sekitar bola sehingga menjadi turbulen. Sifat-sifat udara terangkum dalam bilangan Reynolds yang meliputi kecepatan udara, kerapatan udara, dan viskositasnya. Semakin tinggi bilangan Reynolds dari udara, maka turbulensi akan semakin mudah terjadi.

Sumber:

Baptiste Darbois Texier et al. “Physics of Knuckleballs”. 2016. New J. Phys. 18 073027

Exit mobile version