Site icon SainsPop

Apakah Pendaratan di Bulan Palsu?

pendaratan di bulan

Tahun 1969, Amerika Serikat berhasil mengirim 3 astronotnya ke bulan, pertama kalinya dalam sejarah. Hampir 50 tahun kemudian, masih ada orang-orang yang tidak percaya pendaratan ini benar-benar terjadi. Kamukah salah satunya?

Kamu boleh saja skeptis, tapi banyak bukti-bukti lho yang menunjukkan pendaratan di bulan tidak mungkin dipalsukan. Berikut tiga di antaranya.

Pencahayaan

Melihat foto-foto pendaratan di bulan, cahaya matahari yang ada membentuk sinar parallel yang tak terdifusi, terlihat dari bayangan benda yang tajam dan sejajar. Menurut Mark Schubin, ahli forensik film, hal ini mustahil dilakukan di studio era 60-an [1]. Pada saat itu, pencahayaan dilakukan dengan lampu sorot yang mudah dikenali dari sinarnya yang tidak sejajar dan terdifusi (seperti senter). Teknologi edit video/gambar juga belum ada sebelum tahun 1980-an, sehingga rekaman di bulan tidak mungkin dibuat di bumi.

Pada foto pendaratan di bulan, bayangan terlihat sejajar. Sumber [1]

Gerak Debu

Dalam salah satu video ada rekaman kendaraan di bulan, Lunar Roving Vehicle (LRV), sedang melintas menghempaskan debu bulan dari roda belakangnya. Dengan persamaan gerak parabola yang sudah dipelajari di SMA, akan dapat ditentukan besarnya medan gravitasi tempat rekaman itu. Hal ini yang dilakukan oleh Hsiang-Wen Hsu dan Mihály Horányi dari University of Colorado [2]. Melihat gerak dari debu tersebut, mereka berkesimpulan bahwa medan gravitasi di tempat itu tidak sama dengan medan gravitasi bumi. Sehingga tidak mungkin LRV itu sedang ada di bumi.

LRV menghempaskan debu dari roda belakangnya. Gerak debu dapat dianalisa apakah kendaraan ada di bumi atau bulan. Sumber: “Apollo 16 – LRV ‘Grand Prix’ – Rover”. Youtube.

Cermin di Bulan

Pada pendaratannya di bulan, salah satu misi para kru adalah memasang cermin retroreflektor ke arah bumi. Cermin ini berguna untuk mengukur jarak bumi-bulan dengan cara memantulkan sinar laser yang dipancarkan dari bumi dan dapat dibuktikan keberadaannya dari laboratorium manapun di bumi dengan perangkat laser dan detektor yang memadai. Selain dapat mengetahui jarak bulan, berkat adanya cermin ini saintis dapat menemukan fakta-fakta lain. Misalnya ternyata bulan menjauh dari bumi dengan kecepatan 3,8 cm per tahun [3], bulan memiliki inti cair yang mengisi 20% jari-jari bulan [4], serta membuktikan keakuratan teori gravitasi Einstein [4].

Sumber

[1] College Humor. Adam ruins everything. “Why the Moon Landing COULDN’T Have Been Faked”. Youtube.

[2] H. Hsu and M. Horányi. “Ballistic motion of dust particles in the Lunar Roving Vehicle dust trails”. American Journal of Physics. 80 (5): 452-456. 2012.

[3]  Bills, B. G.; Ray, R. D. “Lunar Orbital Evolution: A Synthesis of Recent Results”. Geophysical Research Letters. 26 (19): 3045–3048. 1999.

[4] Williams, James G.; Dickey, Jean O. “Lunar Geophysics, Geodesy, and Dynamics”. 13th International Workshop on Laser Ranging. 7–11 October 2002. Washington, D. C., 2012.

Exit mobile version