Site icon SainsPop

Apa Penyebab Bau Badan?

Designed by Freepik

Designed by Freepik

Halo sobat sains!

Masih kepikiran sama bau Kali Item yang lagi viral itu nih. Untuk yang belum baca, kamu bisa lihat bahasan tentang penggunaan nano-bubble untuk menghilangkan bau tersebut di sini: http://sainspop.com/nano-bubble-untuk-kurangi-bau-kali-item-bisakah/

Eh, ngomong-ngomong masalah bau, sebenarnya kita sendiri juga tidak lepas dari masalah ini juga kan? Iya, bau badan. Pasti kamu juga pernah ngalamin sendiri kan? Waktu habis lari keliling lapang sepak bola 40 putaran misalnya. Atau waktu kamu nggak mandi selama seminggu. Pasti badan kamu bau banget sampai gak ada orang yang mau deket-deket.

Sebenarnya, apa sih zat penyebab bau badan itu?

Pertanyaan sejenis udah  sering ditanyakan para ilmuwan juga loh. Bahkan, sudah banyak penelitian dilakukan untuk mengetahui komposisi senyawa kimia penyebab bau badan [1]. Beberapa diantaranya ada yang mencoba mencari feromon pada manusia [2]. Tahu kan apa itu feromon? Itu loh, zat bau yang bisa menarik lawan jenis supaya tertarik pada kita. Biasanya, zat ini banyak ditemukan pada hewan, contohnya kambing. Nah, idenya, kalo kita bisa menemukan senyawa kimia feromon manusia, maka ada kemungkinan untuk dijadikan bahan campuran parfum. Jadi kalo kita pake parfum yang ada feromonnya, lawan jenis akan “serta merta” tertarik pada kita. Menarik kan? Nanti tagline-nya bukan ‘cinta ditolak, dukun bertindak’ lagi, tapi berubah jadi ‘cinta ditolak, feromon disemprot’.

Selain itu, ternyata komposisi senyawa kimia bau badan dapat digunakan untuk membantu polisi memecahkan kasus-kasus forensik [3]. Biasanya bau badan tiap orang kan ada kekhasannya tuh. Bahkan, jika kita bisa memahami bagaimana bau badan dihasilkan, mungkin kita dapat menggunakannya untuk mendeteksi penyakit tertentu [4].

Pada tubuh kita, produksi zat penyebab bau badan diatur oleh tiga jenis kelenjar penghasil keringat pada kulit, yaitu kelenjar ekrin (eccrine), kelenjar apokrin (apocrine), dan kelenjar sebasea (sebaceous) [5].

Kelenjar ekrin terletak hampir di seluruh tubuh dengan kerapatan lebih besar pada telapak tangan, telapak kaki, dan kulit kepala. Kelenjar ini dapat mengeluarkan cairan keringat secara langsung ke permukaan kulit melalui pori-pori. Ingat gak ketika kalian nervous waktu masuk ruang BP karena ketahuan mau bolos sekolah? Telapak tangan basah banget karena keringat kan? Nah, keringat itu keluar dari kelenjar ekrin. Cairan dari kelenjar ini tidak berbau dan mengandung banyak air dan garam, serta zat lainnya. Cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar ini juga berperan dalam mengatur suhu tubuh. Biar cooling down gitu kalau kepanasan.

Kelenjar apokrin mengeluarkan cairan lengket mengandung protein, lemak, steroid, dan zat lainnya ke saluran kantung rambut dan kemudian keluar ke permukaan kulit. Kelenjar ini banyak ditemukan di daerah ketiak, area kelamin, lubang telinga, dan di sekitar puting susu. Protein dan lemak yang dikeluarkan oleh kelenjar ini merupakan sumber makanan yang lezat bagi bakteri-bakteri yang hidup di kulit kita. Hasilnya adalah bau yang tidak sedap akibat dari hasil pemecahan protein dan lemak tersebut oleh bakteri. Makanya, sekarang kalian ngerti kan kenapa ketiak adalah salah satu bagian tubuh yang paling bau? ?

Sedangkan kelenjar sebasea berperan untuk mengeluarkan zat minyak atau lilin yang disebut sebum untuk melumasi kulit dan rambut sebagai cairan pelindung dari lingkungan luar. Kelenjar ini terletak hampir di seluruh tubuh kecuali di telapak tangan dan telapak kaki. Kelenjar ini paling banyak terkonsentrasi di kulit kepala, yang pastinya untuk melumasi rambut agar selalu lembut dan berkilau sepanjang hari ?.

Senyawa penyebab bau badan dihasilkan tubuh dalam jumlah sedikit dan terdiri dari berbagai jenis senyawa [1]. Hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti asupan makanan ataupun penyakit yang diderita. Contohnya, bawang putih merupakan salah satu bahan makanan penyebab bau badan karena mengandung senyawa sulfur. Contoh lainnya, orang yang memiliki bau nafas seperti aseton mengindikasikan dia menderita diabetes, pasien kanker biasanya memiliki bau mirip belerang pada kepala dan leher, dan penderita trimetilaminuria (kelainan dimana tubuh tidak bisa memecah senyawa trimetilamin) biasanya memiliki bau tubuh mirip bau ikan busuk [5]. Selain itu, komposisi mikroba kulit, yang tentunya berbeda jenis dan jumlahnya pada tiap orang, juga berperan besar dalam produksi bau badan seseorang [1].

Senyawa kimia penyebab bau badan. Ilustrasi oleh Taufik Akbar Sitompul.

Beberapa bagian tubuh yang memiliki bau khas adalah ketiak, kaki, dan rambut serta kulit kepala [5]. Ternyata berdasarkan hasil penelitian, bau pada ketiak lebih banyak disebabkan oleh senyawa asam lemak rantai pendek (C2-C6), butane-2,3-dione, dan beberapa steroid. Eh, nyadar gak sih, kenapa sejak puber, ketiakmu lebih bau dari ketika masih anak-anak? Jawabannya karena ketika puber, hormon-hormon yang menunjukan kamu mulai dewasa mulai diproduksi. Hormon tersebut merupakan golongan steroid yang sebagiannya dikeluarkan lewat keringat.

Pada kaki, bau tidak sedap sebagian besar disebabkan oleh senyawa asam 3-metil butanoat, butane-2,3-dione dan asam lemak rantai pendek lainnya [5]. Sedangkan pada rambut dan kulit kepala, bau tidak sedap tersebut lebih dikarenakan oleh adanya senyawa-senyawa aldehid, beberapa asam lemak rantai pendek, dan γ-lakton [5].

Oya satu lagi, nyadar gak sih kalo keringat itu biasanya bau asem?

Yup, jawabannya karena, seperti yang disebutkan di atas, komponen utama keringat di bagian tubuh terbau adalah senyawa asam lemak rantai pendek.

Oke, setelah tahu apa yang menyebabkan kalian memiliki bau badan, sekarang, gimana caranya agar bau badan tersebut hilang, atau minimal dikurangi? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan [6]:

  1. Gunakan antiperspirant ketika akan tidur. Tujuannya agar memberi waktu bagi zat anti perspirant bekerja ketika kamu tidur, ketika kamu tidak berkeringat. Kenapa? Karena antiperspirant yang biasanya mengandung aluminium dan zirkonium menyumbat kelenjar keringat di kulitmu. Jika kamu menggunakan anti perspirant setelah mandi pagi maka keringat yang keluar akan menghilangkan zat anti perspirant tersebut. Akhirnya, ketika kamu sedang bekerja siang hari, keringat yang keluar tidak bisa dicegah baunya. Ingat ya, antiperspirant itu beda dengan deodoran. Deodoran itu tidak mencegah kamu berkeringat, hanya menutupi bau keringat di kulitmu dengan membunuh bakteri yang hidup di ketiakmu.
  2. Usahakan agar ketiak selalu kering sehingga bakteri tidak dapat tumbuh.
  3. Hindari/jangan kebanyakan makan makanan yang dapat menyebabkan bau badan seperti brokoli, kembang kol, dan bawang putih.
  4. Jangan lupa, rajin-rajin mandi ya! 🙂

 

Referensi:

[1] L. Dormont, J.-M. Bessière, and A. Cohuet, “Human skin volatiles: a review,” J. Chem. Ecol., vol. 39, no. 5, pp. 569–578, May 2013.

[2] T. Mostafa, G. E. Khouly, and A. Hassan, “Pheromones in sex and reproduction: Do they have a role in humans?,” J. Adv. Res., vol. 3, no. 1, pp. 1–9, Jan. 2012.

[3] P. A. Prada, A. M. Curran, and K. G. Furton, Human Scent Evidence. CRC Press, 2014.

[4] M. Santonico et al., “In situ detection of lung cancer volatile fingerprints using bronchoscopic air-sampling,” Lung Cancer Amst. Neth., vol. 77, no. 1, pp. 46–50, Jul. 2012.

[5] T. Hara, A. Kyuka, and H. Shimizu, “Butane-2,3-dione: the key contributor to axillary and foot odor associated with an acidic note,” Chem. Biodivers., vol. 12, no. 2, pp. 248–258, Feb. 2015.

[6]   WebMD, “Preventing Body Odor,” WebMD. [Online]. Available: https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/preventing-body-odor. [Accessed: 21-Jul-2018].

 

Exit mobile version