Site icon SainsPop

Apakah Binatang Butuh Tidur?

Pernahkan Sobat Sains terganggu ketika tidur dan akhirnya uring-uringan karena merasa tidak nyenyak? Kita sepakat bahwa tidur sangat dibutuhkan oleh manusia. Selain untuk mengistirahatkan anggota tubuh, kegiatan ini juga bisa untuk memperbaiki kondisi pikiran kita. Jika waktunya kurang maka berimbas pada menurunnya kondisi kesehatan seseorang dan bahkan bisa membahayakan jiwa [1].

Perilaku Tidur pada Hewan

Tidur pada manusia sangat mudah kita amati. Pada saat tertidur, manusia menutup matanya dan kemudian berbaring atau bersandar. Hal ini menjadi berbeda pada binatang. Sebagai contoh, ikan umumnya tidak memiliki pelupuk mata sedangkan serangga dan binatang melata seperti reptil dan amphibi umumnya berada di dalam kondisi merayap sehingga sulit untuk mengetahui apakah mereka sedang berbaring atau terlelap. Bahkan untuk beberapa mamalia besar seperti kuda dan gajah, perilaku tidurnya ternyata bisa berbeda, karena binatang ini mampu tidur sambil berdiri [2,3]. Perilaku lebih ekstrim ditunjukkan oleh burung flamingo yang ternyata bisa terlelap sambil berdiri dengan satu kaki [4]

Karena perbedaan anatomi dan perbedaan struktur tubuh lainnya maka para ilmuwan yang meneliti perilaku tidur binatang harus membuat definisi yang lebih universal. Umumnya tidur diartikan sebagai kondisi diam akibat penurunan respon atau rangsangan terhadap lingkungan sementara yang dapat dipulihkan dengan cepat [5,6]. Pada kecoa (Diploptera punctata, kecoa kumbang Pasifik) misalnya, kondisi penurunan respon ini ditunjukkan dengan diamnya antena dan kaki-kakinya [7].

Dengan menggunakan pengertian ini, para ilmuwan dapat mengukur dampak kekurangan tidur pada berbagai hewan dengan mengganggu mereka ketika mereka menunjukkan kondisi tidur. Hasilnya, burung, tikus, ikan dan kecoa pun tidak luput dari penurunan fungsi metabolisme tubuh ketika mengalami gangguan tidur [5,6]. Apabila gangguan ini terjadi pada kecoa bahkan mengakibatkan penurunan usia hidupnya [7]! Dengan demikian, tampaknya bukti-bukti yang didapatkan dari beberapa binatang model tersebut mendukung kesimpulan bahwa sebagian besar binatang butuh tidur.

Namun, mengamati kegiatan ini pada binatang tetaplah kompleks. Sebagai contoh, penurunan respon pada kodok banteng (Rana catesbeiana) ternyata tidak terdeteksi pada waktu mereka beristirahat dan bahkan meningkat sehingga sang peneliti menyimpulkan bahwa kodok banteng ternyata tidak pernah terlelap [2]. Contoh lainnya, lumba-lumba dapat mengistirahatkan satu belahan otak saja sambil menutup sebelah matanya sehingga mereka bisa seolah-olah bangun dan tidur dalam kondisi yang bersamaan [5,8].

Mungkin memiliki perilaku tidur seperti lumba-lumba akan sangat membantu Sobat Sains, terutama bagi yang suka mengerjakan pekerjaan rumah menjelang waktu tidur atau belajar ketika hari ujian tiba. Apakah Sobat Sains setuju?

Referensi

  1. Charles L. Nunn, David R. Samson, Andrew D. Krystal; Shining evolutionary light on human sleep and sleep disorders, Evolution, Medicine, and Public Health, Volume 2016, Issue 1, 1 January 2016, Pages 227–243, https://doi.org/10.1093/emph/eow018
  2. Schuurman, S. O., Kersten, W., & Weijs, W. A. (2003). The equine hind limb is actively stabilized during standing. Journal of Anatomy, 202(4), 355–362. http://doi.org/10.1046/j.1469-7580.2003.00166.x
  3. Gravett, N., Bhagwandin, A., Sutcliffe, R., Landen, K., Chase, M. J., Lyamin, O. I., Manger, P. R. (2017). Inactivity/sleep in two wild free-roaming African elephant matriarchs – Does large body size make elephants the shortest mammalian sleepers? Plos One, 12(3). doi:10.1371/journal.pone.0171903
  4. Chang Y-H & Ting LH. (2017). Mechanical evidence that flamingos can support their body on one leg with little active muscular force. Biol. Lett. 2017 13 20160948. doi: 10.1098/rsbl.2016.0948
  5. Cirelli, C., & Tononi, G. (2008). Is Sleep Essential? PLoS Biology, 6(8), e216. http://doi.org/10.1371/journal.pbio.0060216
  6. Siegel, J. M. (2008). Do all animals sleep? Trends in Neurosciences, 31(4), 208–213. doi:10.1016/j.tins.2008.02.001
  7. Stephenson R., Chu K.M., Lee J. (2007) Prolonged deprivation of sleep-like rest raises metabolic rate in the Pacific beetle cockroach, Diploptera punctata (Eschscholtz) J Exp Biol 210:2540–2547.
  8. Mascetti, G. G. (2016). Unihemispheric sleep and asymmetrical sleep: behavioral, neurophysiological, and functional perspectives. Nature and Science of Sleep, 8, 221–238. http://doi.org/10.2147/NSS.S71970
Exit mobile version