Site icon SainsPop

Mengenal Tanaman Paku: Siklus Hidup Tanaman Paku

siklus-hidup-tanaman-paku

Tanaman Paku

Pada beberapa waktu lalu kita telah mempelajari siklus lumut. Kali ini kita akan mempelajari siklus hidup tanaman paku. Keberadaan tanaman paku di lingkungan umumnya dapat ditemukan di iklim yang hangat dan hidup di sekitar pepohonan. Wujud ketika ditemukan terkadang berada pada keadaan menggulung. Namun keadaan menggulung ini akan terbuka pada saat tertentu. Pada sisi belakang daun paku dapat ditemukan struktur seperti bola-bola kecil yang umumnya berwarna coklat. Struktur tersebut merupakan fase fruktifikasi atau ketika paku muncul pada sisi belakang daun.

Struktur yang menyerupai buah sebenarnya adalah spora. Umumnya spora tersebar di bagian bawah atau belakang daun, bahkan bisa ke seluruh bagian daun. Masing-masing spora disebut dengan sorus.  Spora yang menempel pada bagian daun tanaman paku diselubungi oleh suatu lapisan yang disebut indusium.

Siklus Hidup 

Meski sering dihubungkan keberadaannya dengan lumut, namun paku memiliki siklus hidup yang berbeda. Apa saja yang berbeda? yuk simak penjelasan berikut lebih lanjut. Pada paku, kita dapat melihat spora yang menempel pada sisi belakang daun paku akan bergerminasi di tanah yang lembab atau di dinding yang basah. Pertama kali tumbuh, spora akan membentuk tubuh kecil yang mirip dengan lumut hati, struktur ini disebut prothallus atau gametofit.

Pada bagian ini  akan tumbuh tunas yang menghasilkan daun paku pertama yang nantinya akan diikuti oleh daun-daun selanjutnya. Setelah daun-daun bermunculan, struktur batang juga akan ikut tumbuh. selain itu, akan muncul dua organ lainnya yaitu arkegonium dan anteridium.

 Pada paku, Arkegonium merupakan organ kelamin betina yang memiliki satu sel telur di dalamnya dan anteridium merupakan organ kelamin jantan yang memiliki struktur seperti flagella berukuran mikro. Struktur tersebut memiliki beberapa silia yang lemah dengan getaran cepat yang dapat bergerak bebas di atas permukaan basah. Struktur ini akan bergerak ketika proses reproduksi terjadi, dimana struktur ini akan memasuki rongga ovul dan melakukan fertilisasi.

Referensi:

[1] Gray, A. 1887. Life Cycle of a Fern. American Book Company: 156—161. 

 

Exit mobile version