Beberapa waktu lalu kita dihebohkan dengan berita seorang anak driver ojol yang meninggal dunia keracunan makanan yang dikasih bapaknya yang didapat dari paket makanan yang tidak diambil oleh si penerima paket. Usut punya usut, ternyata makanan itu telah diracun menggunakan sianida.
Istilah sianida ini mengacu pada semua zat kimia yang mengandung gugus siano. Gugus siano adalah gugus kimia yang mengandung ikatan karbon-nitrogen rangkap tiga. Banyak zat-zat mengandung sianida, tapi tidak semuanya beracun dan mematikan. Yang berbahaya contohnya natrium sianida, kalium sianida, hidrogen sianida dan sianogen klorida. Tapi senyawa-senyawa yang termasuk golongan nitril, walaupun mengandung gugus siano, ternyata tidak beracun. Ini terjadi karena senyawa nitril tidak bisa melepaskan gugus siano secara bebas.
Saking beracunnya, sianida banyak dijadikan alat pembunuh favorit pada cerita-cerita detektif, contohnya komik detektif Conan.
Walaupun beracun, ternyata sianida ini banyak terdapat di alam. Contohnya ada beberapa jenis bakteri, jamur, dan alga yang juga memproduksi sianida. Bahkan, pada makanan yang biasa kamu makan pun banyak yang mengandung sianida. Contohnya pada biji aprikot, biji apel, biji persik, dan ketela pohon. Nah pertanyaannya, Sianida itu apa sih?
Gejala keracunan sianida diantaranya sakit kepala, pusing, lesu, pegal-pegal, dan hilangnya koordinasi tubuh. Gejala ketika keracunan dalam dosis besar bisa berupa tekanan darah rendah, pingsan, detak jantung rendah, kerusakan paru-paru, koma, dan bahkan kematian.
Terus, kenapa sih sianida sangat beracun dan mematikan? Nah, untuk tahu jawabannya, langsung cek videonya di sini ya:
dan dapatkan konten-konten menarik tentang sains dan teknologi langsung di inbox email kamu