Site icon SainsPop

Peta otak manusia paling detail dari Google

Jika kita ingin mencari sesuatu di internet, pasti sebagian besar dari kita mencarinya di mesin pencari Google kan? Nah, baru-baru ini, perusahaan ini berhasil membantu memetakan otak manusia paling detail sampai saat ini, walaupun baru sebagian kecil dari otak saja. Peta ini memperlihatkan detail otak yang mengejutkan, termasuk pola koneksi antar neuron, serta kemungkinan adanya jenis neuron baru. Hasil pemetaan ini dipublikasikan di BioRxiv dan belum melalui proses peer review (1).

Peta otak (the brain map) ini tersedia online secara gratis dan terdiri dari sekitar 50 ribu sel yang tersusun dalam bentuk 3D. Sel-sel otak ini tersambung satu sama lain oleh ratusan jaringan tendril membentuk 130 juta sambungan yang bernama sinapsis. Total data dari peta ini adalah sebesar 1.4 petabyte, kira-kira sebanding dengan 700 kali kapasitas hardisk komputer modern saat ini. Jika ingin memetakan keseluruhan otak manusia, total data yang diperoleh bisa mencapai 1000 kali lebih besar lagi, yaitu sebesar satu zettabyte, sebanding dengan total konten digital di dunia yang dihasilkan dalam setahun.

Karena besarnya data ini, peneliti belum bisa mempelajarinya secara details. Peta otak ini berasal dari hanya sebagian kecil otak wanita berumur 45 tahun yang menderita epilepsi. Dia menjalani operasi pengangkatan hipokampus kiri untuk mengobati penyakitnya. Dalam proses pengangkatan ini, sebagian jaringan otak sehat yang menutupi hipokampus tersebut juga harus diangkat. Jaringan otak sehat ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pengawet dan diwarnai dengan larutan logam berat osmium agar bagian membran luar dari tiap sel dapat dilihat menggunakan mikroskop elektron. 

Manfaat dari peta otak ini adalah untuk mengeksplor bagaimana sel-sel otak orang sehat berbeda dari orang yang memiliki penyakit mental, seperti schizophrenia, sehingga kita bisa mempelajari bagaimana penyakit ini bisa terjadi. Tujuannya, agar kita bisa mengantisipasi dan mengatasi sebelum penyakit berkembang lebih lanjut.

 

Referensi:

(1) Shapson-Coe, Alexander, Michał Januszewski, Daniel R. Berger, Art Pope, Yuelong Wu, Tim Blakely, Richard L. Schalek et al. “A connectomic study of a petascale fragment of human cerebral cortex.” bioRxiv (2021).

Exit mobile version