Site icon SainsPop

Sasa & Popo : Di garda depan

Sampai saat ini, lebih dari 3,1 juta orang di dunia dikonfirmasi terinfeksi COVID-19 dengan jumlah kematian lebih dari 226 ribu jiwa (https://coronavirus.jhu.edu/map.html, diakses pada 30 April 2020).
.
Pandemi ini menyebabkan banyak rumah sakit dan tenaga medis kewalahan. Bahkan banyak diantaranya yang meninggal dunia 😭. .

Maka dari itu, sudah seharusnya lah kita memberikan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada mereka yang merawat korban COVID-19 ini. Mereka rela mengorbankan tenaga, waktu, dan bahkan jiwanya untuk bertarung menangani ini.
.
Selain itu, di samping tenaga medis, kita juga harus memberikan penghormatan kepada sosok-sosok di belakang layar yang bekerja siang-malam dan tanpa kenal lelah memahami tentang virus dan penyakitnya, dan mencari serta mengembangkan obat dan vaksin COVID-19.
.
Mereka adalah para ilmuwan.
.
Seperti kita tahu, sampai saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan COVID-19 sehingga kerja keras mereka sangat dibutuhkan agar penyakit ini bisa segera dimusnahkan dari muka bumi.
.
Bukti kerja para ilmuwan ini bisa dilihat dari jumlah publikasi ilmiah tentang penyakit ini sejak awal pandemi sampai sekarang. Menurut situs Quartz (https://qz.com/1834521/scientific-papers-on-novel-coronavirus-doubling-every-14-days/), jumlah publikasi ilmiah mengenai virus korona berlipat ganda setiap 2 minggu. Sejak 21 Januari 2020 sampai 8 April 2020 saja, terdapat 2987 publikasi ilmiah yang ditulis oleh lebih dari 8000 ilmuwan. Mungkin kalo dicek lagi, saat ini jumlah publikasi ilmiahnya bisa mencapai 6000. 😲
.
Salut! 🤩
.
Ayo tetap jaga jarak dan keep fighting! ✊

Exit mobile version